Pada tingkat usia ini, Jiwanya mulai berkembang. Pikirannya mulai dipergunakan walaupun masih mengutamakan perasaannya. Tetapi akal budinya mulai dapat dipergunakan semestinya. Sehingga banyak hal yang mungkin dapat merugikan dirinya dapat dikurangi. Walaupun dihilangkan sama sekali tidak dapat. Karena orang Mangsa “Kawolu” lebih mengutamakan “Perasaan” daripada Pikirannya.
Kawan-kawannya lebih banyak dan mereka sangat bergantung padanya, semua itu dapat terjadi karena orang Mangsa “Kawolu” lebih banyak menolong, baik tenaga maupun uang. Hatinya penuh rasa welas asih terhadap orang lain. Kalau sudah membantu orang tidak lagi memperhitungkan untung dan ruginya. Pertolongan yang diberikannya itu benar-benar tanpa pamrih. Tetapi yang ditolongnya justru malah menyakitkan hatinya bahkan ada yang sampai hati menipuny Orang Mangsa “Kawolu” tidak akan merasa dendam atau marah, tetapi dia akan bersedih hati dan menangis. Sedih dan menangis karena merasa dirinya tidak mampu berbuat banyak untuk menolong sesamamnya.
Tetapi untuk selanjutnya dia tidak akan berbuat apa-apa lagi terhadap orang yang mengecewakan dirinya itu. Tetapi hal itu tidak akan berjalan lama. Karena begitu orang tadi mau minta maaf, maka tidak ada masalah lagi. Hubungan kembali baik, bahkan akan lebih baik lagi daripada hari-hari sebelumnya.
Kelemahan bagi orang Mangsa “Kawolu” adalah pada tulang belakang dan mata. Dengan demikian akan lebih tahu rahasia kelemahan pribadi. Maka dia akan lebih berhati-hati ketika membaca buku, karena hobinya membaca buku sangat besar sekali. Maka dia harus selalu membaca buku dengan duduk yang benar dan dengan penerangan yang cukup. Sehingga tulang punggung tidak terganggu begitu pula dengna cukup penerangan tidak akan mengganggu mata.
Disamping itu juga senam atau berolahraga merupakan suatu upaya penjagaan kesehatan yang utama dan baik. Ada pula petunjuk untuk menghindarkan gangguan mata adalah “ dengan Minum Air sari wortel dan Madu setiap Pagi untuk Beberapa Minggu sekali secara teratur”.
Kembali lagi tentang sifat pemurah dan pemarah. Dua sifat yang sebenarnya saling bertentangan itu tetapi satu hakikinya. Pemurah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain, Pemarah artinya mudah memberikan kemarahan kepada orang lain. Dia sangat marah kalau menyaksikan ada pengganggu dating mengusik orang lain, begitu pula dia akan marah menyaksikan suatu kepalsuan. Maka akan dibelanya mati-matian orang yang benar dan tertindas. Sifatnya tidak senang menyerah terhadap kesulitan, walau seberapa pun sulitnya. Di samping itu dia juga senang bergurau dan marah, serta banyak senyumnya.
Kawan-kawannya lebih banyak dan mereka sangat bergantung padanya, semua itu dapat terjadi karena orang Mangsa “Kawolu” lebih banyak menolong, baik tenaga maupun uang. Hatinya penuh rasa welas asih terhadap orang lain. Kalau sudah membantu orang tidak lagi memperhitungkan untung dan ruginya. Pertolongan yang diberikannya itu benar-benar tanpa pamrih. Tetapi yang ditolongnya justru malah menyakitkan hatinya bahkan ada yang sampai hati menipuny Orang Mangsa “Kawolu” tidak akan merasa dendam atau marah, tetapi dia akan bersedih hati dan menangis. Sedih dan menangis karena merasa dirinya tidak mampu berbuat banyak untuk menolong sesamamnya.
Tetapi untuk selanjutnya dia tidak akan berbuat apa-apa lagi terhadap orang yang mengecewakan dirinya itu. Tetapi hal itu tidak akan berjalan lama. Karena begitu orang tadi mau minta maaf, maka tidak ada masalah lagi. Hubungan kembali baik, bahkan akan lebih baik lagi daripada hari-hari sebelumnya.
Kelemahan bagi orang Mangsa “Kawolu” adalah pada tulang belakang dan mata. Dengan demikian akan lebih tahu rahasia kelemahan pribadi. Maka dia akan lebih berhati-hati ketika membaca buku, karena hobinya membaca buku sangat besar sekali. Maka dia harus selalu membaca buku dengan duduk yang benar dan dengan penerangan yang cukup. Sehingga tulang punggung tidak terganggu begitu pula dengna cukup penerangan tidak akan mengganggu mata.
Disamping itu juga senam atau berolahraga merupakan suatu upaya penjagaan kesehatan yang utama dan baik. Ada pula petunjuk untuk menghindarkan gangguan mata adalah “ dengan Minum Air sari wortel dan Madu setiap Pagi untuk Beberapa Minggu sekali secara teratur”.
Kembali lagi tentang sifat pemurah dan pemarah. Dua sifat yang sebenarnya saling bertentangan itu tetapi satu hakikinya. Pemurah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain, Pemarah artinya mudah memberikan kemarahan kepada orang lain. Dia sangat marah kalau menyaksikan ada pengganggu dating mengusik orang lain, begitu pula dia akan marah menyaksikan suatu kepalsuan. Maka akan dibelanya mati-matian orang yang benar dan tertindas. Sifatnya tidak senang menyerah terhadap kesulitan, walau seberapa pun sulitnya. Di samping itu dia juga senang bergurau dan marah, serta banyak senyumnya.
No comments:
Post a Comment