Anak-anak yang terlahir pada Mangsa “Kasadasa” secara umumnya mempunyai pembawaan watak yang keras dan tidak mau mengalah. Sering menonjolkan kenakalan dan kebandelan. Bila dia berbuat salah, tidak mau mengakui kesalahannya itu. Kalau dia mendapat hukuman, menganggapnya bahwa yang member hukumannya itu berbuat tidak adil.
Entah siapa saja yang menangani dia, dalam fikirannya hanya terbayang musuh. Karena memang anak “Kasadasa” terlahir sebagai manusia militer atau prajurit. Jiwanya keras, kemauannya keras, tidak mau dikalahkan, tidak mau diperintah, bahkan dia merasa dirinyalah yang terpandai diantara anak yang lain. Untuk itu, dia berlatih segala sesuatu dengan baik, belajar segala sesuatu dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Maka benar-benar anak “Kasadasa” mengagumkan. Keistimewaanya adalah pada tingkat kecerdasannya yang tinggi. Mudah menyerap pengetahuan apa pun, baik dari buku maupun dari kerja nyata. Sehingga anak “Kasadasa” lebih menonjol dari pada anak yang lainnya. Bahkan anak “Kasadasa” selalu tampil sebagai pemimpin, dikelasnya sebagai ketua kelas, sebagai Ketua OSIS dan diluar sekolah sebagai pemimpin apa saja. Kenyataannya memang banyak hal yang dapat diselesaikan oleh anak “Kasadasa” dibanding anak lainnya. Budinya yang bersifat keras harus mendapat bimbingan yang baik dari pihak-pihak pendidik dan orang tua. Karena mendidik anak “Kasadasa” dengan kekerasan akan mengembangkan jiwa keras pada diri anak itu. Sabar dan harus hati-hati, karena masa kanak-kanak itu adalah masa pembentukan jiwa.
Entah siapa saja yang menangani dia, dalam fikirannya hanya terbayang musuh. Karena memang anak “Kasadasa” terlahir sebagai manusia militer atau prajurit. Jiwanya keras, kemauannya keras, tidak mau dikalahkan, tidak mau diperintah, bahkan dia merasa dirinyalah yang terpandai diantara anak yang lain. Untuk itu, dia berlatih segala sesuatu dengan baik, belajar segala sesuatu dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Maka benar-benar anak “Kasadasa” mengagumkan. Keistimewaanya adalah pada tingkat kecerdasannya yang tinggi. Mudah menyerap pengetahuan apa pun, baik dari buku maupun dari kerja nyata. Sehingga anak “Kasadasa” lebih menonjol dari pada anak yang lainnya. Bahkan anak “Kasadasa” selalu tampil sebagai pemimpin, dikelasnya sebagai ketua kelas, sebagai Ketua OSIS dan diluar sekolah sebagai pemimpin apa saja. Kenyataannya memang banyak hal yang dapat diselesaikan oleh anak “Kasadasa” dibanding anak lainnya. Budinya yang bersifat keras harus mendapat bimbingan yang baik dari pihak-pihak pendidik dan orang tua. Karena mendidik anak “Kasadasa” dengan kekerasan akan mengembangkan jiwa keras pada diri anak itu. Sabar dan harus hati-hati, karena masa kanak-kanak itu adalah masa pembentukan jiwa.
No comments:
Post a Comment