Anak-anak kelahiran Mangsa “Saddha” pada usia balita bentuk tubuhya kurus. Sering rewel dan malas makan. Bahkan sering pula menderita sakit panas.
Ketika sudah mulai berkembang dan menginjak usia sekolah, maka sering mengjukan banyak pertanyaan yang sulit kepada orang tuanya. Karena sifat anak “Saddha” serba ingin tahu. Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki kebebasan, tidak diperintah, tidak didikte oleh siapapun.
Sering pula berbantah, biasanya anak “Saddha” selalu menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering berdebat, tetapi karena biasanya anak “Saddha” kata-katanya besar, maka orang tua pun tidak dapat berkata apa-apa selain mengelus dada. Dalam olah pikir, anak “Saddha” telah mulai mengembangkan pikirannya dari buku bacaan maupun menanggapi dari kata-kata orang dewasa disekelilingnya. Senang merenung dan mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga dengan demikian dia sering terserang penyakit batuk dan paru-paru.
Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya terhadap sesama kanak-kanak dan juga tidak terusik bila sedang bermain. Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak “Saddha” sangat cepat besar. Lebih banyak mempergunakan emosinya dari pada mempergunakan logika. Sehingga sering merasa kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.
Ketika sudah mulai berkembang dan menginjak usia sekolah, maka sering mengjukan banyak pertanyaan yang sulit kepada orang tuanya. Karena sifat anak “Saddha” serba ingin tahu. Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki kebebasan, tidak diperintah, tidak didikte oleh siapapun.
Sering pula berbantah, biasanya anak “Saddha” selalu menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering berdebat, tetapi karena biasanya anak “Saddha” kata-katanya besar, maka orang tua pun tidak dapat berkata apa-apa selain mengelus dada. Dalam olah pikir, anak “Saddha” telah mulai mengembangkan pikirannya dari buku bacaan maupun menanggapi dari kata-kata orang dewasa disekelilingnya. Senang merenung dan mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga dengan demikian dia sering terserang penyakit batuk dan paru-paru.
Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya terhadap sesama kanak-kanak dan juga tidak terusik bila sedang bermain. Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak “Saddha” sangat cepat besar. Lebih banyak mempergunakan emosinya dari pada mempergunakan logika. Sehingga sering merasa kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.
No comments:
Post a Comment